BUSINESS PLAN INDUSTRI AGRARIS BUDIDAYA PETERNAKAN AYAM POTONG AYAM POTONG BROSEMAR
TUGAS MANDIRI
BUSINESS PLAN INDUSTRI AGRARIS
BUDIDAYA
PETERNAKAN AYAM POTONG
AYAM POTONG BROSEMAR
I.
Deskripsi
Usulan Bisnis
1.
Nama : Ayam potong Brosemar
Alamat
Usaha :Tempat produksi berada di desa saya
sendiri, bertempat di Ngetuk, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati. Selain
itu pemasaran awalnya ditawarkan di warung-warung terdekat. Jika sudah
berkembang bisa dikirim diberbagai kota. Alasan memilih tempat tersebut karena
lokasinya dekat dengan rumah sehingga mudah untuk menjualnya. Karena disini
masih belum begitu banyak peternakan ayam, jadi saya ingin mengembangkan usaha
ini.
2. Nama Pemilik :
Martini
Alamat Pemilik :
Ngetuk, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati
Nomer Handphone
: 089660740576
3.
Bidang
Bidang
usaha ternak ayam potong ini adalah bidang produksi/manufaktur, yaitu produksi yang bergerak dalam bidang
pengolahan alam (tumbuhan dan hewan) untuk menghasilkan barang baru.
4.
Gambar jenis produk
A. Pendahuluan
1.
Solusi
bagi permasalahan konsumen
Setiap wirausaha
menghasilkan produk untuk ditawarkan kepada para konsumen. Oleh karena itu
wirausaha harus focus kepada bagaimana produk, yang bisa berupa barang atau
jasa, ide, pengalaman, informasi, tempat, orang, event menjadi sebuah solusi
bagi permasalahan yang dihadapi oleh setiap wirausaha. Lalu, apa yang harus
dilakukan?
a. Sadari
bahwa produk itu adalah sebuah solusi bagi konsumen. Masalah ini harus
diberikan sebuah solusi agar konsumen bisa puas dengan produk yang ditawarkan.
Ini harus ada di mindset setiap wirausaha.
b. Mulai
mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh konsumen, baik nyata ataupun
latent.
c. Menjadikan
produk tersebut menjadi best solution dalam konteks output, outcome dan impact.
Buatlah produk yang memberikan solusi terbaik dalam konteks output, outcome
serta impact pada diri dan bisnis para konsumen.
d. Berikan
layanan kepada konsumen. Layanan yang terbaik menjadi pembungkus produk yang
diberikan kepada setiap konsumen. Ini menjadi point utama dan bahkan layanan
tersebut harus sampai kepada konsep peduli kepada setiap konsumen.
e. Bangun
hubungan jangka panjang dengan konsumen.
f. Terus
lakukan inovasi produk seiring dengan perubahan masalah konsumen. Hal ini
menuntut setiap wirausaha harus benar-benar mengikuti perubahan setiap konsumen
karena lingkungan.
2.
Deskripsi
usaha
Wirausaha
merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah
pengangguran.Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan
wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Salah
satu usaha yang akan dikembangkan yaitu budidaya ayam pedaging ( broiler ),
karena banyak orang yang membutuhkannya,karena daging merupakan sumber protein
yang dibutuhkan oleh manusia.Jadi peluang usaha ayam pedaging cukup
menguntungkan untuk dijalankan.
Industri
pemotongan ayam di Indonesia berkembang sesuai dengan kemajuan perunggasan
global yang mengarah kepada sasaran mencapai tingkat efisiensi usaha yang
optimal.Sehingga mampu bersaing dengan produk-produk unggas luar negeri. Produk
unggas, yakni daging dan telur, dapat menjadi lebih murah sehingga dapat
menjangkau lebih luas masyarakat di Indonesia.Untuk itu saya tertarik membuat
usaha ini.
3.
Analisis
industry dan persaingan
Yang
menjadikan ternak ayam potong ini beda yaitu dalam berternak kami
sangat menjaga kebersihan kandang setiap hari dan pemberian makanan bernutrisi
secara teratur sekaligus pemberian vitamin secara teratur. Sehingga ayam tumbuh
dengan sehat dan terhindar dari penyakit.Selain itu pemberian vaksin dan
obat-obatan secara teratur terhadap ayam agar bisa mengurangi tingkat kematian
ayam.
Serta
yang membedakan ternak saya dengan ternak yang lain adalah saya sangat mengutamakan
kualitas. Jika konsumen membeli ayam ditempat saya, saya akan memberikan diskon
10% dari harga aslinya.
4.
Analisis
SWOT
a.
Strength
(kekuatan)
1. Sistem
agribisnis peternakan yang sudah mantap, artinya usaha peternakan tidak hanya
berada pada tingkat budidaya, tetapi juga adanya industri hulu sebagai penyedia
sarana produksi. Dengan demikin telah terdapat dukungan sarana produksi yang
tersedia setiap saat, sehingga tidak ada masalah mengenai penyediaan sarana
produksi untuk usaha peternakan ayam.
2. Teknologi
budidaya ayam yang mudah dikuasai oleh masyarakat.
3. Sistem
pemasaran tidak menjadi permasalahan, karena telah terbentuk jalur-jalur
distribusi sampai ke berbagai lapisan dan pelosok wilayah
4. Adanya
dukungan sumberdaya lahan yang luas dan jumlah tenaga kerja tersedia merupakan
kekuatan pengembangan ayam secara nasional.
b.
Weakness
(kelemahan)
1. Usaha
peternakan ayam sering kali dihadapkan pada harga input produksi tinggi
sedangkan harga output produksi yang rendah
2. Adanya
resiko dan kondisi ketidakpastian yang relative tinggi baik dari aspek teknis
maupun financial karena produksi sangat sensitive terhadap perubahan lingkungan
sementara keuntungan sangat sensitive terhadap perubahan harga,
3. Adanya
permintaan konsumen yang fluktuatis dari hari kehari karena telur termasuk
bahan makanan yang subtitutif
4. Sifat
telur yang merupakan produksi yang sifatnya perishable (mudah rusak) sehingga
harus dapat dijual atau dikonsumsi segera.
c.
Opportunity
(peluang)
1. Dukungan
pemerintah terhadap usaha perternakan ayam yang mempunyai andil besar dalam
pemenuhan protein hewani masyarakat dan usaha peternakan di ngetuk sebagai
usaha potensi bagi peningkatan pendapat masyarakat. Dukungan pemerintah ini
diwujudkan dalam bentuk deregulasi peternakan .
2. Terdapat
kecenderungan selera masyarakat yang semakin menyukai ayam dari lapisan
perkotaan hingga masyarakat pedesaan.
3. Meskipun
permintaan masyarakat terhadap ayam fluktuatif, tetapi pada saat-saat tertentu
permintaan masyarakat terhadap ayam sangat tinggi, misalnya untuk keperluan
hajatan, hari-hari besar dan sebagainya.
4. Potensi
pasar ayam semakin tinggi, karena sebagai bahan baku untuk industry makanan
ringan.
d.
.
Threat (ancaman)
1. Kondisi
keamanan dalam negeri yang masih rawan menyebabkan ancaman penjarahan dari
kelompok masyarakat tertentu masih tinggi.
2. Teknologi
yang belum sepenuhnya dapat menciptakan produksi bebas resiko antibiotik.
3. Ancaman
perdagangan bebas yang tidak diberlakukannya lagi hambatan tarif untuk bea
masuk produksi luar negeri dan semakin berkurangnya peran pemerintah dalam
interfensi perdagangan.
B.
Analisis
Pasar dan Pemasaran
1.
Target
pasar atau segmen pasar yang dituju
Penentuan
target pasar dalam ternak ayam potong ini
yaitu tidak cuma pasar konsumsi yang dimana konsumennya adalah
individual yang membeli produk untuk langsung digunakan atau dikonsumsi. Namun
juga pasar produksi yang membeli ayam untuk diulah kembali dan dijual oleh
konsumen.
2.
Posisi
produk
Posisioning
Produk adalah poisisi usaha diantara
pesaing usaha yang sejenis,
dimana harus menentukan posisi mana yang ingin ditempati. Dalam segmen ini akan
dilakukan dalam dasar atribut produk sehingga dapat mengkomunikasikan
keunggulan dari produk ke konsumen.
3.
Produk atau jasa yang dihasilkan
Dari
usaha ini kita dapat menghasilkan produk yang berkualitas dengan cara kita
selalu memperhatikan kebersihan dan pesaing. Dan dari produk yang berkualitas
tersebut kita dapat mudah memasarkan produk tersebut dengan kualitas yang
memuaskan bagi para konsumen.
4.
Strategi
Harga
Dengan kualitas ayam yang baik tentunya harga yang saya
tetapkan relatis tinggi.Sebanding dengan kualitas yang didapat oleh konsumen.
Namun jika konsumen membeli ayam secara continue, maka saya akan memberikan
diskon 20% dari harga yang ditentukan.
5.
Strategi Promosi
Promosi dilakukan melalui penjualan personal dimana tenaga
penjualan melaksanakan penjualan personal pada basis eceran, basis industri,
dan pada basis individual. Selain itu juga dilakukan promosi penjualan dimana
saya akan memberikan diskon kepada konsumen yang membeli produk kami secara
continue.
6.
Strategi Distribusi
Saya memiliki
beberapa saluran distribusi untuk mengembangkan produk, diantaranya sebagai
berikut yaitu dengan menjual langsung kepada konsumen dan dengan menerima
pesanan dalam jumlah yang banyak ataupun per ekor.
C. Analisis Produksi atau Operasional
1. Penentuan lokasi
Bisnis ini
tidak terlalu berisiko tinggi dalam lingkungan global. Bisnis ini
hanya memikirkan untuk kandang
sebagai tempat pembesaran ayam potong, Dan juga membeli bibit ayam potong untuk membentuk
bisnis ini. maka
dari itu saya memilih lokasi untuk bisnis saya ini tidak jauh dari rumah.
Bisnis ini saya tempatkan di lahan kosong namun sekitarnya dipenuhi pepohonan,
jadi tidak terlalu panas dan supaya strategis.
2.
Proses Produksi atau Operasi
a. Perawatan Bibit dan Calon Induk
Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada
ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan
sesuai petunjuk. Dinas
Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang
bersangkutan.
b. PemeliharaanPemberian Pakan
Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase
yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu). Untuk pemberian makan:
·
Kualitas dan
kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut: kualitas atau
kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar
4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
·
Kualitas dan kuantitas
pakan fase finisher adalah sebagai berikut: kualitas atau
kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat
kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400
Kcal.
c. Untuk pemberian minum
Ayam ras broiler
ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur
4-6 minggu). Untuk
pemberian minum:
·
sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada
hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air
minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
·
Fase finisher
(umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5
(30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9
liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari
sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
d. Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang pada areal peternakan
merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah. Hanya dibutuhkan
tenaga yang ulet
dan terampil saja.
Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak
dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar
bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu
dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga atau dicek apabila
ada bagian yang rusak supaya segera disulam atau diperbaiki kembali. Dengan demikian
daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi
ternak yang dipelihara.
e. Panen
·
HasilUtama
Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam
Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam
·
Hasil Tambahan
·
Usaha ternak
ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam.
f. Rencana Produksi 1 Bulan
Produk
yang dihasilkan berupa ayam. Pada panen pertama ini saya akan menawarkannya ke
warung-warung.Setiap harinya diharapkan mampu menjual 100 ekor ayam.Jadi
perbulan mampu menjual sebanyak 3000 ekor ayam.Namun, jika mendapat pesanan
yang lebih, saya juga menyediakan persediaan ayam yang lebih dari produksi
utama.
3.
Deskripsi bahan baku dan pemasok
Dalam ternak ayam potong tentu saja
harus menggunakan bahan baku dan bahan penolong. Yaitu seperti:
a. Bahan
Baku
no
|
Uraian
|
Vol
|
Satuan
|
Harga/set
|
Jumlah
|
||||||
1
|
Ayam
|
1000
|
Ekor
|
Rp 7.250
|
Rp 7.250.000
|
||||||
b. Bahan Pemasok
No
|
Uraian
|
Vol
|
Satuan
|
Harga/set
|
Jumlah
|
1
|
Pakan ayam
|
20
|
Karung
|
Rp 330.000
|
Rp 6.600.000
|
2
|
Vaksin dan vitamin
|
1
|
Paket
|
Rp 700.000
|
Rp 700.000
|
3
|
Sekam
|
20
|
Karung
|
Rp 5000
|
Rp 100.000
|
4.
Estimasi
jumlah produksi dan kapasitas produksi ( berdasarkan proyek penjualan)
Estimasi jumlah
produksi yang dihasilkan ternak ayam Brosemar dalam satu bulan sejumlah 1000
ekor ayam dewasa jika tidak ada yang meninggal.
-
Ayam Rp. 7.250
x 1000 = Rp 7.250.000
-
Pakan ayam Rp. 330.000 x
20 = Rp. 6.600.000
-
Vaksin dan
vitamin Rp. 700.000
x 1 =Rp. 700.000
-
Sekam Rp. 5000 x 20
= Rp.100.000
5.
Deskripsi peralatan dan perlengkapan
a. Peralatan
No
|
Uraian
|
vol
|
Satuan
|
Harga/set
|
Jumlah
|
1
|
Tempat minum
|
10
|
Buah
|
Rp 15.000
|
Rp 150.000
|
2
|
Tempat makan
|
10
|
Buah
|
Rp 10.500
|
Rp 105.000
|
3
|
Lampu
|
6
|
Buah
|
Rp 3.500
|
Rp 21.000
|
4
|
Bamboo
|
100
|
Batang
|
Rp 15.000
|
Rp 1.500.000
|
b. Perlengkapan
No
|
Uraian
|
Vol
|
Satuan
|
Harga/Set
|
Jumlah
|
1
|
Alas kandang
|
10
|
Biji
|
Rp 8.500
|
Rp. 85.000
|
2
|
Suntikan
|
300
|
Buah
|
Rp 5.000
|
Rp 1.500.000
|
6. Gambar tata letak produksi atau operasi
D.
Manajemen dan Organisasi
1. Strategi bersaing
Yang
menjadikan ternak ayam potong ini beda yaitu dalam berternak kami
sangat menjaga kebersihan kandang setiap hari dan pemberian makanan bernutrisi
secara teratur sekaligus pemberian vitamin secara teratur. Sehingga ayam tumbuh
dengan sehat dan terhindar dari penyakit.Selain itu pemberian vaksin dan
obat-obatan secara teratur terhadap ayam agar bisa mengurangi tingkat kematian
ayam.
2.
Analisis
kompetensi, kebutuhan dan pengembangan SDM
Dengan merekrut orang-orang yang membutuhkan
pekerjaan.kemudian dengan menyeleksi sesuai bidang yang dikuasai, serta
ketrampilan. Untuk sistem penggajiannya kami memakai cara 1 bulan sekali.
3.
Struktur organisasi
Karena
usaha ini adalah milik perseorangan maka struktur organisasi sebagai berikut:
Jabatan
|
Uraian Tugas
|
Gaji / Bulan
|
Total
|
Pemilik/Pimpinan
|
Penanggung
Jawab
|
-
|
-
|
Tenaga Ahli
|
Memelihara
ayam
|
Rp 350.000
|
Rp
350.000
|
Marketing
|
Memasarkan Produk
|
Rp
600.000
|
Rp
600.000
|
Karyawan
|
|||
1. Karyawan
(A)
|
Memberi
makan dan minum
|
Rp
400.000
|
Rp
400.000
|
2. Karyawan
(B)
|
Membersihkan
kandang
|
Rp 400.000
|
Rp
400.000
|
3. Karyawan (C)
|
Memberikan
vaksin
|
Rp
400.000
|
Rp
400.000
|
4. Deskripsi dan spesifikasi pekerjaan
·
Pemilik/Pemimpin tugasnya bertanggung jawab atas semua
jalannya bisnis tersebut
·
Tenaga Ahli bertugas sebagai memelihara ayam yang
diproduksinya
·
Marketing bertugas untuk memasarkan produk
·
-Karyawan A terdiri dari satu orang bertugas untuk member
makan dan minum ayam.
-Karyawan
B terdiri dari satu orang bertugas untuk membersihkan kandang ayam
-Karyawan
C terdiri dari satu orang bertugas untuk memberikan vaksin dan vitamin untuk
ayam
5. Rencana rekrutmen dan paket kompensasi
a. Sumber
penarikan pegawai
Ayam
ternak Brosemar memperoleh atau mencari pegawai dari masyarakat sekitar yang
memiliki persyaratan sebagai berikut :
1. Pria
maximal umur 30 tahun
2. Terampil
3. Jujur
4. Menjaga
kebersihan
b. Kebutuhan
pegawai
Bisnis ayam ternak
Brosemar membutuhkan 3 karyawan. 1 karyawan untuk memberi makan dan minum,1
karyawan untuk membersihkan kandang, dan 1 karyawan lagi untuk memberikan
vaksin.
c. Penempatan
Semua karyawan toko
bisnis ayam ternak Brosemar yang berjumlah 3 orang akan ditempatkan di
masing-masing bagian:
-
Bagian untuk
memberi makan dan minum ayam
-
Bagian
membersihkan kandang
-
Bagian untuk
memberikan vaksin
E. Analisis keuangan
1.
Kebutuhan modal kerja dan rincian
modal usaha termasuk peralatan
Sumber Dana
|
Jumlah
|
Penggunaan Dana
|
Jumlah
|
Modal Awal
Hutang Bank
|
Rp. 15.000.000
Rp.
5.000.000
|
Pembelian Bahan Baku dan Pemasok
Pembelian Peralatan
Pembelian Perlengkapan
|
Rp. 14.650.000
Rp. 1.776.000
Rp. 1.585.000
|
Jumlah
|
Rp. 20.000.000
|
Jumlah
|
Rp.
18.011.000
|
a. Bahan
Baku
No
|
Uraian
|
vol
|
Satuan
|
Harga/set
|
jumlah
|
1
|
Ayam
|
1000
|
Ekor
|
Rp 7.250
|
Rp 7.250.000
|
Jumlah
investasi bahan baku Rp 7.250.000
b. Bahan Pemasok
No
|
Uraian
|
vol
|
Satuan
|
Harga/set
|
Jumlah
|
1
|
Pakan ayam
|
20
|
Karung
|
Rp 330.000
|
Rp 6.600.000
|
2
|
Vaksin dan vitamin
|
1
|
Paket
|
Rp 700.000
|
Rp 700.000
|
3
|
Sekam
|
20
|
Karung
|
Rp 5000
|
Rp 100.000
|
Jumlah
investasi bahan pemasok Rp 7.400.000
c. Peralatan
No
|
Uraian
|
vol
|
Satuan
|
Harga/set
|
Jumlah
|
1
|
Tempat minum
|
10
|
Buah
|
Rp 15.000
|
Rp 150.000
|
2
|
Tempat makan
|
10
|
Buah
|
Rp 10.500
|
Rp 105.000
|
3
|
Lampu
|
6
|
Buah
|
Rp 3.500
|
Rp 21.000
|
5
|
Bamboo
|
100
|
Batang
|
Rp 15.000
|
Rp 1.500.000
|
Jumlah
investasi peralatan Rp 1.776.000
d. Perlengkapan
No
|
Uraian
|
Vol
|
Satuan
|
Harga/Set
|
Jumlah
|
1
|
Alas kandang
|
10
|
Biji
|
Rp 8.500
|
Rp. 85.000
|
2
|
Suntikan
|
300
|
Buah
|
Rp 5.000
|
Rp.1.500.000
|
Jumlah
investasi perlengkapan Rp. 1.585.000
Total jumlah investasi Rp. 17.061.000
2. Estimasi laporan
laba/rugi
Pendapatan:
Pendapatan minimal 1
bulan : Rp. 45.000.000
Proyeksi biaya dalam 1
bulan:
Biaya bahan baku Rp. 21.750.000
Biaya Bahan Pemasok Rp. 7.400.000
Biaya peralatan Rp. 1.776.000
Biaya Perlengkapan Rp. 1.585.000
Biaya Gaji Rp. 2.150.000
Biaya Listrik Rp. 100.000
Total biaya dalam satu
bulan ( Rp. 34.761.000)
Laba bersih dalam 1 bulan Rp. 10.339.000
3.
Estimasi laporan neraca
Aktiva:
Aktiva Lancar:
Kas
Persediaan BB
Persediaan BP
Perlengkapan
Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva Tetap:
Peralatan
Jumlah Aktiva
|
1.989.000
7.250.000
7.400.000
1.585.000
|
Rp 18.224.000
Rp 1.776.000
Rp
20.000.000
|
Passiva:
Hutang Jangka Panjang:
Hutang Bank
Jumlah H.Jangka Panjang
Modal Pemilik :
Modal Pemilik
Jumlah Modal Pemilik
Jumlah Passiva
|
Rp
5.000.000
Rp 15.000.000
|
Rp 5.000.000
Rp 15.000.000
Rp 20.000.000
|
4.
Sumber pendanaan dan struktur modal
Sumber Dana
|
Jumlah
|
Penggunaan Dana
|
Jumlah
|
Modal Awal
Hutang Bank
|
Rp. 15.000.000
Rp.
5.000.000
|
Pembelian Bahan Baku dan Pemasok
Pembelian Peralatan
Pembelian Perlengkapan
|
Rp. 14.650.000
Rp. 1.776.000
Rp. 1.585.000
|
Jumlah
|
Rp. 20.000.000
|
Jumlah
|
Rp.
18.011.000
|
5.
Analisis kelayakan usaha dan rasio
keuangan
Usaha yang saya bangun ini sudah banyak diakui masyarakat
dan layak untuk dikonsumsi karena pada jaman modern ini konsumen lebih banyak
mengkonsumsi jenis makanan yang bahan utamanya ayam. Begitu pula dengan
permintaan konsumen dari warung hingga rumah makan besar yang semakin
meningkat.
F. Penutup
1.
Potensi pengembangan usaha
Pencegahan dan pemberantasan penyakit, ayam yang masih
dilepas bebas akan rentan sekali terhadap penyakit untuk itu perlu pemeliharaan
secara intensif ataupun semi intensif. Pemeliharaan secara intensif dapat
menekan angka kematian ayam. Ayam sering dilihat sebagai usaha sambilan dengan
nilai ekonomisnya rendah dan apabila pemeliharaan ayam kampong / ayam local
sebagai penghasil daging dan telur secara intensif melalui perbaikan manajemen
pemeliharaan (kandang, ransum dan vaksinasi) dan peningkatan skala usaha dan
permodalan dapat menghasilkan tambahan pendapatan bagi peternakan yang lebih
besar.
2.
Ringkasan studi kelayakan bisnis
Peluang pasar yang masih tinggi ini dikarenakan banyak
masyarakat yang memilih mengkonsumsi ayam kampong / ayam local dibandingkan ayam
ras. Peluang ekonomi yang cukup baik sehingga dapat dijadikan lapangan
pekerjaan dan meningkatkan pendapatan keluarga.
3.
Analisis dampak terhadap lingkungan
dan risiko usaha
1. Lingkungan yang bau disebabkan
karena kotoran ayam, akibatnya udara tercemar
2. Rentannya ayam terkena penyakit
menular
3. Harga pakan ternak yang tidak stabil
harganya
Komentar
Posting Komentar