BUSINESS PLAN INDUSTRI AGRARIS BUDIDAYA PETERNAKAN AYAM POTONG AYAM POTONG BROSEMAR



                            
                                                                             
                                                                                  
TUGAS MANDIRI
BUSINESS PLAN INDUSTRI AGRARIS
BUDIDAYA PETERNAKAN AYAM POTONG
AYAM POTONG BROSEMAR
Description: C:\Users\acer\Documents\semester 2 MARTIN\Tugas bisnis plan Ayam Martin\IMG_20160522_211608.jpg







I.                   Deskripsi Usulan Bisnis
1.      Nama                             : Ayam potong Brosemar
Alamat Usaha               :Tempat produksi berada di desa saya sendiri, bertempat di Ngetuk, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati. Selain itu pemasaran awalnya ditawarkan di warung-warung terdekat. Jika sudah berkembang bisa dikirim diberbagai kota. Alasan memilih tempat tersebut karena lokasinya dekat dengan rumah sehingga mudah untuk menjualnya. Karena disini masih belum begitu banyak peternakan ayam, jadi saya ingin mengembangkan usaha ini.
2.      Nama Pemilik           : Martini
Alamat Pemilik        : Ngetuk, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati
Nomer Handphone : 089660740576                                  
3.      Bidang
Bidang usaha ternak ayam potong ini adalah bidang produksi/manufaktur, yaitu produksi yang bergerak dalam bidang pengolahan alam (tumbuhan dan hewan) untuk menghasilkan barang baru.
4.      Gambar jenis produk
Description: I:\Cara+Budidaya+Ayam+Potong+Terlengkap-1.jpeg




A.    Pendahuluan

1.      Solusi bagi permasalahan konsumen
Setiap wirausaha menghasilkan produk untuk ditawarkan kepada para konsumen. Oleh karena itu wirausaha harus focus kepada bagaimana produk, yang bisa berupa barang atau jasa, ide, pengalaman, informasi, tempat, orang, event menjadi sebuah solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh setiap wirausaha. Lalu, apa yang harus dilakukan?
a.       Sadari bahwa produk itu adalah sebuah solusi bagi konsumen. Masalah ini harus diberikan sebuah solusi agar konsumen bisa puas dengan produk yang ditawarkan. Ini harus ada di mindset setiap wirausaha.
b.      Mulai mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh konsumen, baik nyata ataupun latent.
c.       Menjadikan produk tersebut menjadi best solution dalam konteks output, outcome dan impact. Buatlah produk yang memberikan solusi terbaik dalam konteks output, outcome serta impact pada diri dan bisnis para konsumen.
d.      Berikan layanan kepada konsumen. Layanan yang terbaik menjadi pembungkus produk yang diberikan kepada setiap konsumen. Ini menjadi point utama dan bahkan layanan tersebut harus sampai kepada konsep peduli kepada setiap konsumen.
e.       Bangun hubungan jangka panjang dengan konsumen.
f.       Terus lakukan inovasi produk seiring dengan perubahan masalah konsumen. Hal ini menuntut setiap wirausaha harus benar-benar mengikuti perubahan setiap konsumen karena lingkungan.

2.      Deskripsi usaha
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran.Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Salah satu usaha yang akan dikembangkan yaitu budidaya ayam pedaging ( broiler ), karena banyak orang yang membutuhkannya,karena daging merupakan sumber protein yang dibutuhkan oleh manusia.Jadi peluang usaha ayam pedaging cukup menguntungkan untuk dijalankan.
Industri pemotongan ayam di Indonesia berkembang sesuai dengan kemajuan perunggasan global yang mengarah kepada sasaran mencapai tingkat efisiensi usaha yang optimal.Sehingga mampu bersaing dengan produk-produk unggas luar negeri. Produk unggas, yakni daging dan telur, dapat menjadi lebih murah sehingga dapat menjangkau lebih luas masyarakat di Indonesia.Untuk itu saya tertarik membuat usaha ini.
3.      Analisis industry dan persaingan
Yang menjadikan ternak ayam potong ini beda yaitu dalam berternak kami sangat menjaga kebersihan kandang setiap hari dan pemberian makanan bernutrisi secara teratur sekaligus pemberian vitamin secara teratur. Sehingga ayam tumbuh dengan sehat dan terhindar dari penyakit.Selain itu pemberian vaksin dan obat-obatan secara teratur terhadap ayam agar bisa mengurangi tingkat kematian ayam.
Serta yang membedakan ternak saya dengan ternak yang lain adalah saya sangat mengutamakan kualitas. Jika konsumen membeli ayam ditempat saya, saya akan memberikan diskon 10% dari harga aslinya.
4.      Analisis SWOT
a.      Strength (kekuatan)
1.      Sistem agribisnis peternakan yang sudah mantap, artinya usaha peternakan tidak hanya berada pada tingkat budidaya, tetapi juga adanya industri hulu sebagai penyedia sarana produksi. Dengan demikin telah terdapat dukungan sarana produksi yang tersedia setiap saat, sehingga tidak ada masalah mengenai penyediaan sarana produksi untuk usaha peternakan ayam.
2.      Teknologi budidaya ayam yang mudah dikuasai oleh masyarakat.
3.      Sistem pemasaran tidak menjadi permasalahan, karena telah terbentuk jalur-jalur distribusi sampai ke berbagai lapisan dan pelosok wilayah
4.      Adanya dukungan sumberdaya lahan yang luas dan jumlah tenaga kerja tersedia merupakan kekuatan pengembangan ayam secara nasional.
b.      Weakness (kelemahan)
1.      Usaha peternakan ayam sering kali dihadapkan pada harga input produksi tinggi sedangkan harga output produksi yang rendah
2.      Adanya resiko dan kondisi ketidakpastian yang relative tinggi baik dari aspek teknis maupun financial karena produksi sangat sensitive terhadap perubahan lingkungan sementara keuntungan sangat sensitive terhadap perubahan harga,
3.      Adanya permintaan konsumen yang fluktuatis dari hari kehari karena telur termasuk bahan makanan yang subtitutif
4.      Sifat telur yang merupakan produksi yang sifatnya perishable (mudah rusak) sehingga harus dapat dijual atau dikonsumsi segera.
c.       Opportunity (peluang)
1.      Dukungan pemerintah terhadap usaha perternakan ayam yang mempunyai andil besar dalam pemenuhan protein hewani masyarakat dan usaha peternakan di ngetuk sebagai usaha potensi bagi peningkatan pendapat masyarakat. Dukungan pemerintah ini diwujudkan dalam bentuk deregulasi peternakan .
2.      Terdapat kecenderungan selera masyarakat yang semakin menyukai ayam dari lapisan perkotaan hingga masyarakat pedesaan.
3.      Meskipun permintaan masyarakat terhadap ayam fluktuatif, tetapi pada saat-saat tertentu permintaan masyarakat terhadap ayam sangat tinggi, misalnya untuk keperluan hajatan, hari-hari besar dan sebagainya.
4.      Potensi pasar ayam semakin tinggi, karena sebagai bahan baku untuk industry makanan ringan.
d.      . Threat (ancaman)
1.      Kondisi keamanan dalam negeri yang masih rawan menyebabkan ancaman penjarahan dari kelompok masyarakat tertentu masih tinggi.
2.      Teknologi yang belum sepenuhnya dapat menciptakan produksi bebas resiko antibiotik.
3.      Ancaman perdagangan bebas yang tidak diberlakukannya lagi hambatan tarif untuk bea masuk produksi luar negeri dan semakin berkurangnya peran pemerintah dalam interfensi perdagangan.

B.     Analisis Pasar dan Pemasaran
1.      Target pasar atau segmen pasar yang dituju
Penentuan target pasar dalam ternak ayam potong ini  yaitu tidak cuma pasar konsumsi yang dimana konsumennya adalah individual yang membeli produk untuk langsung digunakan atau dikonsumsi. Namun juga pasar produksi yang membeli ayam untuk diulah kembali dan dijual oleh konsumen.
2.      Posisi produk
Posisioning Produk adalah poisisi usaha diantara pesaing usaha yang sejenis, dimana harus menentukan posisi mana yang ingin ditempati. Dalam segmen ini akan dilakukan dalam dasar atribut produk sehingga dapat mengkomunikasikan keunggulan dari produk ke konsumen.
3.      Produk atau jasa yang dihasilkan
Dari usaha ini kita dapat menghasilkan produk yang berkualitas dengan cara kita selalu memperhatikan kebersihan dan pesaing. Dan dari produk yang berkualitas tersebut kita dapat mudah memasarkan produk tersebut dengan kualitas yang memuaskan bagi para konsumen.
4.      Strategi Harga
Dengan kualitas ayam yang baik tentunya harga yang saya tetapkan relatis tinggi.Sebanding dengan kualitas yang didapat oleh konsumen. Namun jika konsumen membeli ayam secara continue, maka saya akan memberikan diskon 20% dari harga yang ditentukan.
5.      Strategi Promosi
Promosi dilakukan melalui penjualan personal dimana tenaga penjualan melaksanakan penjualan personal pada basis eceran, basis industri, dan pada basis individual. Selain itu juga dilakukan promosi penjualan dimana saya akan memberikan diskon kepada konsumen yang membeli produk kami secara continue.
6.      Strategi Distribusi
Saya memiliki beberapa saluran distribusi untuk mengembangkan produk, diantaranya sebagai berikut yaitu dengan menjual langsung kepada konsumen dan dengan menerima pesanan dalam jumlah yang banyak ataupun per ekor.

C.     Analisis Produksi atau Operasional
1.      Penentuan lokasi
Bisnis ini tidak terlalu berisiko tinggi dalam lingkungan global. Bisnis ini hanya memikirkan untuk kandang sebagai tempat pembesaran ayam potong, Dan juga membeli bibit ayam potong untuk membentuk bisnis ini. maka dari itu saya memilih lokasi untuk bisnis saya ini tidak jauh dari rumah. Bisnis ini saya tempatkan di lahan kosong namun sekitarnya dipenuhi pepohonan, jadi tidak terlalu panas dan supaya strategis.
2.      Proses Produksi atau Operasi
a.       Perawatan Bibit dan Calon Induk
Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk. Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.

b.      PemeliharaanPemberian Pakan
Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu). Untuk pemberian makan:
·         Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:  kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
·         Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:  kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.

c.       Untuk pemberian minum
Ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu). Untuk pemberian minum:
·         sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
·         Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
d.      Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah. Hanya dibutuhkan tenaga yang ulet dan terampil saja.
Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga atau dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam atau diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
e.       Panen
·         HasilUtama
            Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam
·         Hasil Tambahan
·         Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam.


f.       Rencana Produksi 1 Bulan
Produk yang dihasilkan berupa ayam. Pada panen pertama ini saya akan menawarkannya ke warung-warung.Setiap harinya diharapkan mampu menjual 100 ekor ayam.Jadi perbulan mampu menjual sebanyak 3000 ekor ayam.Namun, jika mendapat pesanan yang lebih, saya juga menyediakan persediaan ayam yang lebih dari produksi utama.
3.      Deskripsi bahan baku dan pemasok
Dalam ternak ayam potong tentu saja harus menggunakan bahan baku dan bahan penolong. Yaitu seperti:
a.       Bahan Baku

no
Uraian
Vol
Satuan
Harga/set
Jumlah

1
Ayam
1000
Ekor
Rp 7.250
Rp 7.250.000













b.      Bahan Pemasok

No
Uraian
Vol
Satuan
Harga/set
Jumlah
1
Pakan ayam
20
Karung
Rp 330.000
Rp 6.600.000
2
Vaksin dan vitamin
1
Paket
Rp 700.000
Rp 700.000
3
Sekam
20
Karung
Rp 5000
Rp 100.000

4.      Estimasi jumlah produksi dan kapasitas produksi ( berdasarkan proyek penjualan)
Estimasi jumlah produksi yang dihasilkan ternak ayam Brosemar dalam satu bulan sejumlah 1000 ekor ayam dewasa jika tidak ada yang meninggal.
-          Ayam                                                      Rp. 7.250     x 1000      = Rp  7.250.000
-          Pakan ayam                                   Rp. 330.000 x 20        = Rp. 6.600.000
-          Vaksin dan vitamin                       Rp. 700.000 x 1          =Rp. 700.000
-          Sekam                                          Rp. 5000     x 20       = Rp.100.000

5.      Deskripsi peralatan dan perlengkapan
a.       Peralatan

No
Uraian
vol
Satuan
Harga/set
Jumlah
1
Tempat minum
10
Buah
Rp 15.000
Rp 150.000
2
Tempat makan
10
Buah
Rp 10.500
Rp 105.000
3
Lampu
6
Buah
Rp 3.500
Rp 21.000
4
Bamboo
100
Batang
Rp 15.000
Rp 1.500.000

b.      Perlengkapan

No
Uraian
Vol
Satuan
Harga/Set
Jumlah
1
Alas kandang
10
Biji
Rp 8.500
Rp. 85.000
2
Suntikan
300
Buah
Rp 5.000
Rp 1.500.000
        
6.      Gambar tata letak produksi atau operasi
Description: I:\kandang+up+view-1.gif



D.    Manajemen dan Organisasi
1.      Strategi bersaing
Yang menjadikan ternak ayam potong ini beda yaitu dalam berternak kami sangat menjaga kebersihan kandang setiap hari dan pemberian makanan bernutrisi secara teratur sekaligus pemberian vitamin secara teratur. Sehingga ayam tumbuh dengan sehat dan terhindar dari penyakit.Selain itu pemberian vaksin dan obat-obatan secara teratur terhadap ayam agar bisa mengurangi tingkat kematian ayam.
2.      Analisis kompetensi, kebutuhan dan pengembangan SDM
Dengan merekrut orang-orang yang membutuhkan pekerjaan.kemudian dengan menyeleksi sesuai bidang yang dikuasai, serta ketrampilan. Untuk sistem penggajiannya kami memakai cara 1 bulan sekali.
3.      Struktur organisasi
Karena usaha ini adalah milik perseorangan maka struktur organisasi sebagai berikut:


















 









                                                                



            Jabatan           
Uraian Tugas
Gaji / Bulan
       Total
Pemilik/Pimpinan
Penanggung Jawab
-
-
Tenaga Ahli
Memelihara ayam
Rp 350.000
Rp 350.000
Marketing
Memasarkan Produk
Rp 600.000
Rp 600.000
Karyawan



1.      Karyawan (A)
Memberi makan dan minum
Rp 400.000
Rp 400.000
2.      Karyawan (B)
Membersihkan kandang
Rp 400.000
Rp 400.000
3.      Karyawan (C)
Memberikan vaksin
Rp 400.000
Rp 400.000

4.      Deskripsi dan spesifikasi pekerjaan
·         Pemilik/Pemimpin tugasnya bertanggung jawab atas semua jalannya bisnis tersebut
·         Tenaga Ahli bertugas sebagai memelihara ayam yang diproduksinya
·         Marketing bertugas untuk memasarkan produk
·         -Karyawan A terdiri dari satu orang bertugas untuk member makan dan minum ayam.
-Karyawan B terdiri dari satu orang bertugas untuk membersihkan kandang ayam
-Karyawan C terdiri dari satu orang bertugas untuk memberikan vaksin dan vitamin untuk ayam



5.      Rencana rekrutmen dan paket kompensasi
a.       Sumber penarikan pegawai
Ayam ternak Brosemar memperoleh atau mencari pegawai dari masyarakat sekitar yang memiliki persyaratan sebagai berikut :
1.      Pria maximal umur 30 tahun
2.      Terampil
3.      Jujur
4.      Menjaga kebersihan
b.      Kebutuhan pegawai
Bisnis ayam ternak Brosemar membutuhkan 3 karyawan. 1 karyawan untuk memberi makan dan minum,1 karyawan untuk membersihkan kandang, dan 1 karyawan lagi untuk memberikan vaksin.
c.       Penempatan
Semua karyawan toko bisnis ayam ternak Brosemar yang berjumlah 3 orang akan ditempatkan di masing-masing bagian:
-          Bagian untuk memberi makan dan minum ayam
-          Bagian membersihkan kandang
-          Bagian untuk memberikan vaksin

E.     Analisis keuangan
1.      Kebutuhan modal kerja dan rincian modal usaha termasuk peralatan

Sumber Dana
Jumlah
Penggunaan Dana
Jumlah
Modal Awal
Hutang Bank
Rp. 15.000.000
Rp.  5.000.000
Pembelian Bahan Baku dan Pemasok
Pembelian Peralatan
Pembelian Perlengkapan
      Rp. 14.650.000

           Rp. 1.776.000
   Rp. 1.585.000
Jumlah
Rp. 20.000.000
Jumlah
         Rp. 18.011.000

a.       Bahan Baku

No
Uraian
vol
Satuan
Harga/set
jumlah
1
Ayam
1000
Ekor
Rp 7.250
Rp 7.250.000

Jumlah investasi bahan baku Rp 7.250.000
b.      Bahan Pemasok

No
Uraian
vol
Satuan
Harga/set
Jumlah
1
Pakan ayam
20
Karung
Rp 330.000
Rp 6.600.000
2
Vaksin dan vitamin
1
Paket
Rp 700.000
Rp 700.000
3
Sekam
20
Karung
Rp 5000
Rp 100.000

Jumlah investasi bahan pemasok Rp 7.400.000
c.       Peralatan

No
Uraian
vol
Satuan
Harga/set
Jumlah
1
Tempat minum
10
Buah
Rp 15.000
Rp 150.000
2
Tempat makan
10
Buah
Rp 10.500
Rp 105.000
3
Lampu
6
Buah
Rp 3.500
Rp 21.000
5
Bamboo
100
Batang
Rp 15.000
Rp 1.500.000

        Jumlah investasi peralatan Rp 1.776.000
d.      Perlengkapan


No
Uraian
Vol
Satuan
Harga/Set
Jumlah
1
Alas kandang
10
Biji
Rp 8.500
Rp. 85.000
2
Suntikan
300
Buah
Rp 5.000
Rp.1.500.000
        
                           Jumlah investasi perlengkapan Rp. 1.585.000
Total jumlah investasi Rp. 17.061.000

2.      Estimasi laporan laba/rugi
Pendapatan:

Pendapatan minimal 1 bulan :                                       Rp. 45.000.000


Proyeksi biaya dalam 1 bulan:

Biaya bahan baku                          Rp.   21.750.000
Biaya Bahan Pemasok                  Rp.     7.400.000
Biaya peralatan                             Rp.     1.776.000
Biaya Perlengkapan                                  Rp.     1.585.000
Biaya Gaji                                     Rp.     2.150.000
Biaya Listrik                                             Rp.        100.000
Total biaya dalam satu bulan                                             ( Rp. 34.761.000)
      Laba bersih dalam 1 bulan                                          Rp. 10.339.000














3.      Estimasi laporan neraca
Aktiva:
Aktiva Lancar:
   Kas
  Persediaan BB
  Persediaan BP
  Perlengkapan
Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva Tetap:
  Peralatan

Jumlah Aktiva





1.989.000
 7.250.000
7.400.000
   1.585.000






Rp 18.224.000


Rp   1.776.000

Rp 20.000.000
Passiva:
Hutang Jangka Panjang:
       Hutang Bank
Jumlah H.Jangka Panjang
Modal Pemilik :
       Modal Pemilik
Jumlah Modal Pemilik



 Jumlah Passiva



 Rp  5.000.000



 Rp 15.000.000



 Rp 5.000.000



Rp 15.000.000



Rp  20.000.000

4.      Sumber pendanaan dan struktur modal
                            
Sumber Dana
Jumlah
Penggunaan Dana
Jumlah
Modal Awal
Hutang Bank
Rp. 15.000.000
Rp.  5.000.000
Pembelian Bahan Baku dan Pemasok
Pembelian Peralatan
Pembelian Perlengkapan
      Rp. 14.650.000

           Rp. 1.776.000
   Rp. 1.585.000
Jumlah
Rp. 20.000.000
Jumlah
         Rp. 18.011.000

5.      Analisis kelayakan usaha dan rasio keuangan
Usaha yang saya bangun ini sudah banyak diakui masyarakat dan layak untuk dikonsumsi karena pada jaman modern ini konsumen lebih banyak mengkonsumsi jenis makanan yang bahan utamanya ayam. Begitu pula dengan permintaan konsumen dari warung hingga rumah makan besar yang semakin meningkat.


F.     Penutup
1.      Potensi pengembangan usaha
Pencegahan dan pemberantasan penyakit, ayam yang masih dilepas bebas akan rentan sekali terhadap penyakit untuk itu perlu pemeliharaan secara intensif ataupun semi intensif. Pemeliharaan secara intensif dapat menekan angka kematian ayam. Ayam sering dilihat sebagai usaha sambilan dengan nilai ekonomisnya rendah dan apabila pemeliharaan ayam kampong / ayam local sebagai penghasil daging dan telur secara intensif melalui perbaikan manajemen pemeliharaan (kandang, ransum dan vaksinasi) dan peningkatan skala usaha dan permodalan dapat menghasilkan tambahan pendapatan bagi peternakan yang lebih besar.
2.      Ringkasan studi kelayakan bisnis
Peluang pasar yang masih tinggi ini dikarenakan banyak masyarakat yang memilih mengkonsumsi ayam kampong / ayam local dibandingkan ayam ras. Peluang ekonomi yang cukup baik sehingga dapat dijadikan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan keluarga.
3.      Analisis dampak terhadap lingkungan dan risiko usaha
1.      Lingkungan yang bau disebabkan karena kotoran ayam, akibatnya udara tercemar
2.      Rentannya ayam terkena penyakit menular
3.      Harga pakan ternak yang tidak stabil harganya








                                                                                      












Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH “AL-HAKIM, MAHKUM FIIH, DAN MAHKUM ‘ALAIH”

PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA DAN NASIB ISLAM MASA KINI Makalah

MAKALAH PEGADAIAN DAN SEWA GUNA USAHA (LEASING)