MAKAKAH PENERAPAN SISTEM KERJA E-COMMERCE, IOS DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN MUTU PERUSAHAAN
PENERAPAN
SISTEM KERJA E-COMMERCE, IOS DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN
MUTU PERUSAHAAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kemajuan
di bidang teknologi informasi, komputer, dan telekomunikasi mendukung
perkembangan teknologi internet. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang
terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis merupakan sektor yang
paling terkena dampak dari
perkembangan teknologi informasi
dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Dengan internet pelaku
bisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi apapun, untuk
menunjang aktivitas bisnisnya, bahkan sekarang cenderung dapat diperoleh
berbagai macam informasi, sehingga informasi harus disaring untuk mendapatkan
informasi yang tepat dan relevan. Hal tersebut mengubah abad informasi menjadi
abad internet.
Penggunaan
internet dalam bisnis berubah dari fungsi sebagai alat untuk pertukaran
informasi secara elektronik menjadi alat untuk aplikasi strategi bisnis,
seperti: pemasaran, penjualan, dan pelayanan pelanggan. Pemasaran di Internet
cenderung menembus berbagai rintangan, batas bangsa, dan tanpa aturan-aturan
yang baku. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu
menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi yang menggunakan media
internet untuk menghubungkan produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui
internet lebih dikenal dengan nama e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh
manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing
dan berhasil berbisnis di dunia maya.
Sedangkan
pemasaran konvensional, barang mengalir dalam partai-partai besar, melalui
pelabuhan laut, pakai kontainer, distributor, lembaga penjamin, importir, dan
lembaga bank. Pemasaran konvensional lebih banyak yang terlibat dibandingkan
pemasaran lewat internet. Pemasaran di internet sama dengan direct marketing,
dimana konsumen berhubungan langsung dengan penjual, walaupun penjualnya berada
di luar negeri. Meski begitu, penggunaan internet dalam pengaplikasian
e-commerce tidak menutup kemungkinan para pelaku bisnis moderen untuk bekerja
sama dengan para pelaku bisnis lain, baik itu produsen, supplier bahkan
konsumen. Pelaku bisnis moderen tidak lagi harus melakukan perjalanan bisnis
dari kota ke kota karena sistem dalam e-commerce yang mendukung inter
organizational system (IOS) dapat dengan mudah menangani kendala jarak serta
waktu para pelaku bisnis dalam melakukan kerja sama mereka.
Selain
penggunaan e-commerce dan IOS, penggunaan sistem informasi manajemen yang tepat
dan akurat sangat berperan besar terhadap sebuah perusahaan. Adanya sistem
informasi manajemen dalam dunia kerja ini mampu meningkatkan kinerja perusahaan
karena dalam perusahaan sangatlah membutuhkan data-data yang akurat, cepat, dan
inovatif untuk memajukan operasional perusahaan. Sebuah perusahaan pastinya
membutuhkan Sistem Informasi Manajemen yang akurat serta memadai, dengan ini
sebuah perusahaan akan berjalan dengan baik. Dalam Sistem Informasi Manajemen
juga terdapat sistem keuangan lengkap dan akurat yang memegang peran penting
dalam dunia kerja.
Sistem
informasi manajemen merupakan sistem informasi yang diterapkan ke dalam
perusahaan yang mendukung berbagai informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Sistem informasi yang dikumpulkan dan diolah berguna untuk seluruh tingkatan
manajemen dalam pengendalian perusahaan. Seluruh kegiatan memerlukan informasi
dan sebaliknya semua kegiatan menghasilkan informasi. Semua perusahaan
sangatlah memerlukan berbagai informasi untuk menunjang kinerja perusahaan ke
depannya. Apabila sistem informasi manajemen dirancang dengan baik maka akan
didapatkan manfaat bagi perusahaan dalam segi manajemen dan juga pengambilan
keputusan manajemen. Berkenaan dengan ini penulis akan membahas berbagai hal
yang berkaitan dengan penggunaan e-commerce, IOS maupun sistem informasi
manajemen dalam perkembangan mutu suatu perusahaan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut penulis akan merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara memanfaatkan e-commerce
untuk mendukung suatu perusahaan sehingga memiliki keunggulan kompetitif dan
mampu bertahan menghadapi persaingan yang ada?
2. Secara eksternal bagaimana cara menjalin
hubungan (Inter Organizational System/IOS) untuk mendukung suatu usaha?
3. Secara internal bagaimana cara
memanfaatkan Sistem Informasi Manajemen (pemasaran, manufaktur, SDM, keuangan
dan akuntansi) dalam mendukung suatu perusahaan?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan dari rumusan masalah yang akan kita bahas adalah sebagai
berikut:
1. Guna mengetahui bagaimana memanfaatkan
teknologi e-commerce dalam mendukung suatu perusahaan sehingga dapat memiliki
keunggulan kompetitif dan mampu bertahan dalam persaingan bisnnis yang semakin
ketat.
2. Guna mengetahui dan memilih secara
eksternal bagaimana cara menjalin hubungan bisnis dalam inter organizational
system untuk mendukung suatu usaha.
3. Guna memahami secara internal bagaimana
cara memanfaatkan sistem informasi manajemen (pemasaran, manufaktur, sumber
daya manusia, keuangan dan akuntansi) dalam mendukung suatu perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi E-Commerce
Electronic Commerce
(e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa
dan informasi melalui jaringan komputer. e-commerce merupakan bagian dari
e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar
perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan
nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga
memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (database), e-surat atau
surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti
halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini
(Siregar, 2010).
E-commerce
lebih spesifik dibanding e-Business sebab e-commerce hanya menyangkut fasilitas
untuk melakukan transaksi secara online. Sebuah website perusahaan pasti merupakan bagian dari e-business tetapi
belum tentu menyediakan fasilitas e-commerce (Kotler, 2005).
Menurut
Shim, Quershi, Siegel dalam buku M. Suyanto, Electronic Commerce (e-commerce)
merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang
atau jasa pada World Wide Web Internet.
Sedangkan
menurut Kalakota dan Whinston (1997) dalam buku M. Suyanto (2003)
mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut:
1.
Perspektif Komunikasi
E-commerce
merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini
telepon, jaringan computer atau sarana eletronik lainnya.
2.
Perspektif Proses Bisnis
E-commerce
merupakan aplikasi teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja
perusahaan.
3.
Perspektif Layanan
E-commerce
merupakan salah satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan
manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan
kecepatan pelayanan.
4.
Perspektif Online
E-commerce
berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa
online lainnya.
Berdasarkan
Ensiklopedia Britanica, E-Commerce adalah menjalankan bisnis dan menjual
informasi, layanan, dan komoditi melalui jaringan telekomunikasi komputer.
E-Commerce atau perdagangan elektronik merupakan penggunaan jaringan komunikasi
dan komputer dan melaksanakan proses suatu bisnis atau suatu transaksi dalam
bisnis yang menggunakan alses jaringan.
Menurut
Rahmati (2009) E-commerce singkatan dari Electronic Commerce yang artinya
sistem pemasaran secara atau dengan media elektronik. E-Commerce ini mencakup
distribusi, penjualan, pembelian, marketing dan service dari sebuah produk yang
dilakukan dalam sebuah system elektronika seperti Internet atau bentuk jaringan
komputer yang lain. E-commerce bukan sebuah jasa atau sebuah barang, tetapi
merupakan perpaduan antara jasa dan barang. E-commerce dan kegiatan yang
terkait melalui internet dapat menjadi penggerak untuk memperbaiki ekonomi
domestik melalui liberalisasi jasa domestik dan mempercepat integrasi dengan
kegiatan produksi global. Karena e-commerce akan mengintegrasikan perdagangan
domestik dengan perdagangan dunia, berbagai bentuk pembicaraan atau negosiasi
tidak hanya akan terbatas dalam aspek perdagangan dunia, tetapi bagaimana
kebijakan domestik tentang pengawasan di sebuah negara, khususnya dalam bidang
telekomunikasi, jasa keuangan, dan pengiriman serta distribusi.
Electronic
Commerce di definisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk,jasa, dan
informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan
computer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet. Electronic
Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business
(bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission (Hildamizanthi.
2011). Dalam mengimplementasikan e-commerce tersedia suatu integrasi rantai
nilai dari infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga lapis. Pertama,
insfrastruktur sistem distribusi (flow of good); kedua, insfrastruktur
pembayaran (flow of money); dan ketiga, infrastruktur sistem informasi (flow of
information). Agar dapat terintegrasinya sistem rantai suplai dari supplier, ke
pabrik, ke gudang, distribusi, jasa transportasi, hingga ke pelanggan maka
diperlukan integrasi enterprise system untuk menciptakan supply chain
visibility. Ada tiga faktor yang faktor dicermati oleh kita jika ingin
membangun toko e-commerce yaitu: variability, visibility, dan velocity
(Sukamjati, 2009).
Dari
berbagai pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa E-Commerce didefinisikan
sebagai segala bentuk perdagangan/
perniagaan baik pembelian, penjualan, pertukaran barang atau jasa (trades of goods and services)
dengan mengunakan media elektronik. E-commerce merupakan transaksi komersial
yang terdiri dari organisasi dan individu yang berdasarkan atas pemerosesan dan
tranmisi data, termasuk teks, suara dan gambar. E-Commerce disini sangat
memudahkan dalam beroperasi, yakni operasi yang bersifat internal dan
eksternal. Contoh : dalam pemasaran dan jasa informasi. Pada dasarnya
e-commerce merupakan suatu aktifitas ekonomi digital yang dapat dilakukan oleh
siapa saja melalui internet. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing
dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Proses yang ada dalam
E-commerce adalah sebagai berikut :
a.
Presentasi
elektronis (pembuatan website) untuk produk dan layanan.
b.
Pemesanan
secara langsung dan tersedianya tagihan.
c.
Otomatisasi
akun pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
d.
Pembayaran
yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan transaksi.
e.
Pendistribusian
atau pengiriman barang kepada konsumen yang sudah menyelesaikan langkah-langkah
sebelumnya dengan baik dan benar.
Ciri dan Karakteristik
E-Commerce:
1)
OTOMATISASI,
proses otomatisasi yang menggantikan manual (enterprise resource planning concept).
2)
INTEGRASI, proses
terintegrasi yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses (just in time concept).
3)
PUBLIKASI, memberikan
jasa promosi dan komunikasi atas produk dan jasa yang dipasarkan (electronic cataloging concept).
4)
INTERAKSI, pertukaran
data atau informasi antar berbagai pihak yang akan meminimalkan “human error” (electronic data
interchange/EDI concept).
5)
TRANSAKSI, kesepakatan
antara 2 pihak untuk melakukan transaksi yang melibatkan institusi lainnya
sebagai pihak yang menangani pembayaran
(electronic payment concept).
B.
Jenis-Jenis E-Commerce
E-commerce
dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik berbeda-beda.
Sebagai berikut:
1.
Business to Business (B2B)
Business to Business
e-commerce memiliki karakteristik:
a. Trading
partners yang sudah diketahui dan umumnya
memiliki hubungan (relationship) yang
cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan
sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat
disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
b. Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala,
misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan
kata lain, layanan yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran
data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
c. Salah satu pelaku dapat melakukan
inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
d. Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing
intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Pada
Business to Business e-commerce
umumnya menggunakan mekanisme Electronic
Data Interchange (EDI). Sayangnya banyak standar EDI yang digunakan
sehingga menyulitkan interkomunikasi antar pelaku bisnis. Standar yang ada saat
ini antara lain: EDIFACT, ANSI X.12, SPEC 2000, CARGO-IMP, TRADACOMS, IEF,
GENCOD, EANCOM, ODETTE, CII. Selain standar yang disebutkan di atas, masih ada
format-format lain yang sifatnya proprietary.
Jika anda memiliki beberapa partner bisnis yang sudah menggunakan standar yang
berbeda, maka anda harus memiliki sistem untuk melakukan konversi dari satu
format ke format lain. Saat ini sudah tersedia produk yang dapat melakukan
konversi seperti ini.
Pendekatan
lain yang sekarang cukup populer dalam standarisasi pengiriman data adalah
dengan menggunakan Extensible Markup
Language (XML) yang dikembangkan oleh World
Wide Web Consortium (W3C). XML menyimpan struktur dan jenis elemen data di
dalam dokumennya dalam bentuk tags seperti HTML tags sehingga sangat efektif
digunakan untuk sistem yang berbeda. Kelompok yang mengambil jalan ini antara
lain adalah XML/EDI group. Contoh Website e-commerce B2B adalah:
1)
Bizzy
Bizzy merupakan
e-commerce pertama yang memiliki konsep B2B di Indonesia. Bizzy menyediakan
solusi bagi perusahaan yang memiliki masalah dalam pengadaan suplai dan jasa
kebutuhan bisnis. Produk yang disediakan oleh Bizzy antara lain, Office
Supplies (ATK), Elektronik, Pantry, dan lain-lain.
2)
Ralali
Ralali adalah salah
satu perusahaan B2B di Indonesia yang menjual produk-produk MRO (Maintenance,
Repair, and Operational). Dengan perusahaan PT. Raksasa Laju Lintang yang telah
aktif sejak 2013, Ralali menyediakan berbagai macam kebutuhan otomotif, alat
ukur, GPS, dan peralatan listrik lainnya.
Pada
mulanya EDI menggunakan jaringan tersendiri yang sering disebut VAN (Value Added Network). Populernya
jaringan komputer Internet memacu inisiatif EDI melalui jaringan Internet, atau
dikenal dengan nama EDI over Internet.
Topik yang juga mungkin termasuk di dalam business-to-business e-Commerce
adalah electronic/Internet procurement
dan Enterprise Resource Planning
(ERP). Hal ini adalah implementasi penggunaan teknologi informasi pada
perusahaan dan pada manufakturing. Sebagai contoh, perusahaan Cisco maju pesat
dikarenakan menggunakan teknologi informasi sehingga dapat menjalankan just-in-time manufacturing untuk
produksi produknya.
2.
Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer
e-commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Terbuka untuk umum, dimana informasi
disebarkan ke umum.
b. Pelayanan (service) yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai.
Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka layanan diberikan
dengan menggunakan basis web.
c. Layanan diberikan berdasarkan permohonan
(on demand). Konsumer melakukan
inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
d. Pendekatan client/server sering
digunakan dimana diambil asumsi client (consumer)
menggunakan sistem yang minimal (berbasis web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi
server.
Business to Consumer
e-commerce memiliki permasalahan yang berbeda.
Mekanisme untuk mendekati konsumen pada saat ini menggunakan bermacam-macam
pendekatan misalnya dengan menggunakan “electronic shopping mall” atau
menggunakan konsep “portal”.
Electronic shopping
mall menggunakan websites untuk menjajakan
produk dan layanan. Para penjual produk dan layanan membuat sebuah storefront yang menyediakan katalog
produk dan layanan (service) yang
diberikannya. Calon pembeli dapat melihat-lihat produk dan layanan yang
tersedia seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan window shopping. Bedanya, calon pembeli
dapat melakukan belanja ini kapan saja dan darimana saja dia berada tanpa
dibatasi oleh jam buka toko. Contoh penggunaan website untuk menjajakan produk
dan layanannya antara lain:
1) Amazon http://www.amazon.com,
Amazon merupakan toko buku virtual yang menjual buku melalui web sitenya.
Kesuksesan Amazon yang luar biasa menyebabkan toko buku lain harus melakukan
hal yang sama.
3) NetMarket http://www.netmarket.com,
yang merupakan direct marketing dari Cendant (hasil merge dari HFC, CUC
International, Forbes projects). NetMarket akan mampu menjual 95% dari
kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
4) Tiket.com http://www.tiket.com,
merupakan tempat penjualan tiket transportasi dari mulai tiket transportasi
nasional sampai internasional, dari mulai tiket kereta sampai tiket pesawat
sekalipun.
Konsep
portal agak sedikit berbeda dengan electronic
shopping mall, dimana pengelola portal menyediakan semua layanan di
portalnya (yang biasanya berbasis web). Sebagai contoh, portal menyediakan
surat elektronik (e-mail) gratis yang
berbasis Web bagi para pelanggannya sehingga diharapkan sang pelanggan selalu
kembali ke portal tersebut. Contoh portal antara lain, Netscape Home http://home.netscape.com,
My Yahoo.
3.
Consumen to consumen (C2C)
Dalam
C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain. Dapat juga disebut
sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu
sama lain.
a. Lelang C2C, Dalam lusinan negara,
penjualan dan pembelian C2C dalam situs lelang sangat banyak. Kebanyakan lelang
dilakukan oleh perantara, seperti eBay.com, auctionanything.com; para pelanggan
juga dapat menggunakan situs khusus seperti buyit.com atau bid2bid.com. Selain
itu banyak pelanggan yang melakukan lelangnya sendiri seperti greatshop.com
menyediakan piranti lunak untuk menciptakan komunitas lelang terbalik C2C
online.
b. Iklan Kecik, Orang mejual ke orang
lainnya setiap hari melalui iklan kecik (classified ad) di koran dan majalah.
Iklan kecik berbasis internet memiliki satu keunggulan besar daripada berbagai
jenis iklan kecik yang lebih tradisional: iklan ini menawarkan pembaca nasional
bukan hanya local. Iklan kecik tersedia melalui penyedia layanan internet
seperti AOL, MSN, dll.
c. Layanan Personal. Banyak layanan
personal (pengacara, tukang, pembuat laporan pajak, penasehat investasi,
layanan kencan) tersedia di internet. Beberapa diantaranya tersedia dalam iklan
kecik, tetapi lainnya dicantumkan dalam situs web serta direktori khusus.
Beberapa gratis dan ada juga yang berbayar.
C2C
Merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi elektronik barang atau
jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang
menyediakan platform online untuk melakukan transaksi tersebut. Beberapa contoh
penerapan C2C dalam website di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak dan
Lamido. Disana penjual diperbolehkan lansung berjualan barang melalui website
yang telah ada. Namun ada juga website yang menerapkan jenis C2C dan
mengharuskan penjual terlebih dahulu menyelesaikan proses verifikasi, seperti
Blanja dan Elevania.
4.
Comsumer to Business (C2B)
Dalam
C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan
para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen.
Contohnya di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang
diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan
tersebut.
Sekelompok
besar indifidu menyediakan layanan jasa atau produk mereka bagi perusahaan yang
mencari jasa atau produk tersebut. Contohnya adalah sebuah website dimana
desainer website menyediakan beberapa pilihan logo yang nantinya hanya akan
dipilih salah satu yang dianggap paling efektif. Platform lain yang umumnya
menggunakan jenis e-commerce ini adalah pasar yang menjual foto bebas royalti,
gambar, media dan elemen desain seperti www.istockphoto.com.
Jenis lainnya adalah www.mybloggerthemes.com,
sebuah website yang menjual ragam template blog dari berbagai pengembang
template. Pembuat template dapat mebupload template yang dibuatnya pada link
yang telah disediakan oleh MBT, kemudian MBT akan menjual template yang telah
diupload dan berbagi keuntungan dengan pembuat template.
C.
Analisis Manfaat dan Tantangan Penggunaan E-Commerce
Dalam Dunia Bisnis
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan
e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi
dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan
yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan
keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
1. Menyediakan harga kompetitif.
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap,
cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa
yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon,
penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti
usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi,
masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan.
Manfaat yang dirasakan perusahaan
khususnya untuk kepentingan pelanggan memperlihatkan bahwa e-commerce dapat
memberikan manfaat antara lain:
a.
Mendapatkan pelanggan baru.
Studi
yang menyebutkan bahwa manfaat penggunaan e-commerce dalam bisnis adalah
mendapatkan pelanggan baru dikemukakan oleh Hamill da Gregory, 1997 dan
Swatman, 1999 serta Hoffman dan Novak, 2000. Digunakannya e-commerce
memungkinkan perusahaan tersebut mendapatkan pelanggan baru baik itu yang
berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri.
b.
Menarik konsumen untuk tetap bertahan.
Studi
yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 di industri perbakan menemukan
bahwa dengan adanya layanan ebanking membuat nasabah tidak berpindah ke bank
lain. Selain itu bank juga akan mendapatkan pelanggan baru yang berasal dari
bank-bank yang bertahan dengan teknologi lama.
c.
Meningkatkan mutu layanan.
Dengan
adanya e-commerce memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan layanan dengan
melakukan interaksi yang lebih personal sehingga dapat memberikan informasinya
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Studi yang menyebutkan bahwa
penggunaan e-commerce dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan ini
dikemukakan oleh Gosh, 1998.
d.
Melayani konsumen tanpa batas waktu.
Studi
yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 menemukan bahwa adanya pelanggan
dapat melakukan transaksi dan memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus
terikat dengan waktu tutup ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut.
E-commerce
memberikan pilihan kepada produsen tentang jenis usaha dan skala usaha yang
akan dikembangkan. Dengan mengimplementasikan teknologi informasi e-commerce,
produsen dapat memilih untuk mengembangkan target pasar kepada pasar global
atau hanya fokus terhadap segmen pasar tertentu. Bagi usaha kecil dan menengah,
dengan menggunakan e-commerce dapat menawarkan sesuatu yang berkualitas dan
terjangkau serta memiliki kepercayaan diri menghadapi pesaing. Biaya tidak
kemudian menjadi kendala utama, tetapi yang terpenting bagaimana usaha kecil
dan menengah dapat menunjukkan produk atau jasa yang ditawarkan melalui
websitenya dan dapat dilakukan melalui penjualan secara online.
Dengan
menggunakan e-commerce, produsen dapat merubah daftar harga atau melakukan
kustomisasi produk atau jasa yang ditawarkan dan terinformasikan secara cepat
melalui website. Sesuatu yang biasanya memerlukan waktu yang lama untuk
dilaksanakan atau diintegrasikan, dengan e-commerce menjadi lebih cepat. Melakukan
model usaha yang inovatif atau melakukan re-engineering, melaksanakan
spesialisasi dengan derajat yang tinggi atau meningkatkan produktivitas dan
perhatian terhadap pelanggan, bukan sesuatu yang tidak mungkin dengan
e-commerce. E-commerce juga bermanfaat dalam membangun database pelanggan yang
komprehensif. Produsen dapat mempunyai informasi tentang pola pemesanan yang
dilakukan pelanggan dan mengelolanya sebagai informasi yang berharga. Database
tersebut akan membantu produsen saat melakukan pemasaran dan strategi promosi
agar dapat tepat sasaran.
Dalam
konteks hubungan dengan mitra bisnis, e-commerce membantu dalam mengurangi
inefisiensi yang mungkin terjadi dalam rantai penawaran, mengurangi kebutuhan
untuk membuat inventory dan menghindari keterlambatan pengiriman. Sehingga
produsen mempunyai kepercayaan diri tentang usaha yang dijalankan dalam
melakukan kerjasama dengan pemasok dan perusahaan jasa. E-commerce secara
inherent akan menyederhanakan dan mengotomatisasi proses bisnis yang mendukung,
menggabungkan dengan kecepatan dan efisiensi dalam kegiatan usaha. Dalam
hubungannya dengan pelanggan, e-commerce membantu dalam menfasilitasi kegiatan
pembelian yang nyaman. E-commerce dapat menghemat waktu pelanggan dibandingkan
jika pelanggan tersebut melakukan pembelian secara off-line. Seringkali
pelanggan membayar lebih murah untuk harga produk tertentu dibandingkan jika
pelanggan membelinya secara off-line. Meskipun memiliki beberapa keuntungan,
penggunaan e-commerce juga menghadapi kendala. Melakukan kegiatan transaksi
secara online berarti pelanggan akan terpaksa menyediakan sejumlah informasi
pribadi yang dipersyaratkan oleh penjual. Persyaratan ini tentunya dapat
mengganggu kerahasiaan dan menimbulkan issu tentang keamanan dari informasi
yang disediakan.
Protokol
untuk proses tertentu yang belum standard, pita lebar (bandwith) telekomunikasi yang terbatas dan keterbatasan software
yang digunakan, merupakan beberapa isu teknis yang mengakibatkan e-commerce
masih kurang terintegrasi dengan sistem IT yang kontemporer. Disamping kendala
teknis, issu non teknis juga menjadi kendala dalam penggunaan e-commerce. Masih
banyak pembeli yang tidak percaya dan susah merubah kebiasaannya untuk
bertransaksi tanpa bertemu langsung dengan penjualnya dan menggunakan kertas
yang terbatas (paperless). Menurut
Marhum Djauhari (2009), berdasarkan kenyataan bahwa hukum sering berdasar pada
obyek fisik maka hal ini akan menimbulkan masalah yang serius terhadap bisnis
karena ketidak pastian hukum dari proses tersebut. Status hukum dari transaksi
yang dibentuk secara otomatis, belumlah jelas. Apakah mungkin untuk sebuah
perjanjian atau yang lebih umum, prosedur hukum dibuat oleh sebuah komputer.
Dalam
kategori pertama, e-commerce berdampak pada akselerasi pertumbuhan direct
marketing yang secara tradisional berbasis mail
order (katalog) dan telemarketing.
Kemunculan e-commerce memberikan beberapa dampak positif bagi aktivitas
pemasaran, diantaranya:
1) Memudahkan promosi produk dan jasa
secara interaktif dan real time melalui saluran komunikasi langsung via
internet.
2) Menciptakan saluran distribusi baru yang
bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di hampir semua belahan dunia.
3) Memberikan penghematan signifikan dalam
hal biaya pengirima informasi dan produk terdigitalisasi (contoh perangkat
lunak dan musik).
4) Menekan waktu siklus dan tugas–tugas
administratif (terutama untuk pemasaran internasional) mulai dari pemesanan
hingga pengiriman produk.
5) Layanan pelanggan yang lebih responsif
dan memuaskan, karena pelanggan bisa mendapatkan informasi lebih rinci dan
merespon cepat secara online.
6) Memfasilitasi mass customization yang
telah diterapkan pada sejumlah produk seperti kosmetik, mobil, rumah, komputer,
kartu ucapan, dan berbagai macam produk lainnya.
7) Memudahkan aplikasi one-to-one atau direct
advertising yang lebih efektif dibandingkan mass advertising.
8) Menghemat biaya dan waktu dalam
menangani pemesanan, karena sistem pemesanan elektronik memungkinkan pemrosesan
yang lebih cepat dan akurat.
9) Menghadirkan pasar maya/virtual
(markespace) sebagai komplemen pasa tradisional (marketplace).
Dalam
hal transformasi organisasi, e-commerce mengubah karakterisik pekerjaan, karir,
dan kompensasi. E-commerce menuntut kompetensi, komitmen, kreativitas, dan
fleksibilitas karyawan dalam beradaptasi dengan setiap perubahan lingkungan
yang ramping, bercirikan pemberdayaan dan desentralisasi wewenang,
beranggotakan knowledge based workers,
mampu beradaptasi secara cepat dengan teknologi baru dan perubahan lingkungan (learning organisation), mampu dan berani
bereksperimen dengan produk, jasa maupun proses baru, dan mampu mengelola
perubahan secara strategik. Sedangkan dalam hal redefinisi organisasi,
e-commerce memunculkan model bisnis baru yang berbasis jasa online di
markespace. Hal ini bisa berdampak pada redefinisi misi organisasi dan cara
organisasi menjalankan bisnisnya. Perubahan ini anatar lain meliputi peralihan
dari sistem produksi massal menjadi pemanufakturan just in time (JIT) yang lebih customized, integrasi berbagai sistem
fungsional (seperti produksi, keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia).
Hal ini difasilitasi dengan sistem ERP (Enterprise
Resource Planning) berbasis internet berupa perangkat lunak khusus seperti
SAP R/3, microsoft enterprise, DCOM, dan lain-lain.
Dalam
menciptakan perusahaan e-commerce yang sukses dan berkelanjutan maka secara
umum tentunya perusahaan harus mencari cara untuk dapat membangun kepuasan,
loyalitas, dan hubungan baik dengan para pelanggan secara online agar mereka
tetap kembali ke toko web perusahaan kita. Kunci keberhasilan perusahaan ritel
elektronik adalah ketika perusahaan mampu mengoptimalkan beberapa faktor sukses
e-commerce seperti berikut:
a)
Selection and Value
Faktor
Pilihan dan nilai meliputi pilihan produk yang menarik, harga yang bersaing,
jaminan kepuasan, dan dukungan pelanggan setelah penjualan.
b)
Performance and Service
Faktor
Kinerja dan pelayanan meliputi navigasi, proses belanja, dan pembelian serta
konfirmasi pengiriman yang cepat dan mudah.Look and Feel, Faktor Tampilan dan
rasa yakni meliputi pajangan web, situs web, area belanja, produk multimedia,
halaman katalog dan fitur belanja yang menarik.
c)
Advertising and incentives
Faktor
Iklan dan insentif meliputi : web dan promosi e-mail bersasaran serta penawaran
khusus, termasuk iklan di berbagai situs afiliasi.
d)
Personal attention
Faktor
perhatian personal meliputi halaman web personal, saran produk yang
dipersonalisasi, iklan web dan pemberitahuan e-mail, serta dukungan interaktif
untuk semua pelanggan.
e)
Community relationship
Faktor
hubungan dengan komunitas meliputi komunitas virtual para pelanggan, pemasok,
perwakilan perusahaan, dan lain-lainnya melalui newsgroup, ruang bincang, serta
berbagai hubungan ke situs-situs terkait.
f)
Security and Reliability
Faktor
keamanan dan keandalan meliputi keamanan informasi pelanggan dan transaksi di
situs web, informasi produk yang dapat dipercaya, serta pemenuhan pesanan yang
dapat diandalkan.
Diantara
banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dari penggunaan e-commerce dalam
dunia bisnis maupun perusahaan, terdapat pula beberapa kelemahan yang sangat
mempengaruhi perkembangan dan tingkat penggunaan e-commerce iyu sendiri. Ada
beberapa tantangan dan hambatan dalam penerapan e-commerce, yaitu:
1)
Infrastruktur Telekomunikasi
Infrastruktur
Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih
mahal. Padahal e-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi.
2)
Delivery Channel
i.
Pengiriman
barang masih ditakutkan hilang di jalan.
ii.
Ketepatan
waktu dalam pengiriman barang.
iii.
Jangkauan
daerah pengiriman barang.
3)
Kultur & Kepercayaan
i.
Orang
Indonesia belum (tidak) terbiasa berbelanja dengan menggunakan catalog.
ii.
Masih
harus secara fisik melihat/memegang barang yang dijual.
iii.
Perlu
mencari barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik. Misal: buku,
kaset.
iv.
Kepercayaan
antara penjual & pembeli masih tipis
v.
Kepercayaan
kepada pembayaran elektronik masih kurang.
vi.
Penggunaan
kartu kredit masih terhambat.
4)
Security
i.
Masalah
keamanan membuat orang takut untuk melakukan transaksi.
ii.
Persepsi
merupakan masalah utama.
iii.
Ketidak
mengertian (lack of awareness) merupakan
masalah selanjutnya.
5)
Munculnya Kejahatan Baru
i.
Penggunaan
kartu kredit curian / palsu.
ii.
Penipuan
melalui SMS, kuis.
iii.
Kurangnya
perlindungan kepada konsumen.
iv.
Kurangnya
kesadaran (awareness) akan masalah keamanan.
6)
Ketidakjelasan Hukum
i.
Masih
belum tuntas status dari Digital signature.
ii.
Uang
digital / cybermoney.
iii.
Status
hukum dari paper-less transaction
iv.
[de]Regulasi.
7)
Efek terhadap kehidupan
i.
Kemajuan
teknologi komputer dan komunikasi seharusnya meningkatkan tingkat kualitas
hidup kita. Tetapi kenyataannya tidak seperti yang diinginkan.
ii.
Bekerja
lebih panjang.
iii.
Pekerjaan
dibawa pulang: no life, single terus.
iv.
Melebarnya
jurang si kaya dan si miskin.
D.
Strategi Pendekatan Eksternal dalam Menjalin Intra
Organizational System Guna Peningkatan Mutu Perusahaan
Setelah
para eksekutif menyatakan jalan perdagangan melalui jaringan elektronika adalah
rencana yang strategis, mereka dihadapkan pada keputusan mengenai pemilihan
strategi, metodelogi, dan teknologi terbaik. Strategi utama adalah membangun
sistem antar organisasi (Interorganizational
System-IOS) yang terdiri dari beberapa perusahaan yang bekerja sama sebagai
salah satu unit tunggal. salah satu cara yang paling efektif menghubungkan para
mitra bisnis IOS adalah dengan arus data komputer suatu konsep yang disebut
pertukaran data elektronik (Electronic
Data Interchange-EDI).
Tujuan
utama IOS ialah pemrosesan transaksi secara efesien, seperti pengiriman
pesanan, rekening, atau pembayaran dengan menggunakan teknologi EDI atau
extranet*. Semua hubungan sudah ditentukan sebelumnya sehingga tidak ada
negosiasi dan langsung eksekusi (pelaksanaan). IOS merupakan kesatuan sistem
yang mencakup sejumlah partner bisnis. Suatu IOS tertentu akan memasukkan suatu
perusahaan dengan suppliernya dan atau pelanggan dalam suatu jaringan. Melalui
IOS, pembeli dan penjual menyusun transaksi bisnis secara rutin. Tukar-menukar
informasi terjadi melalui jaringan komunikasi menggunakan format yang sudah
ditentukan sebelumnya, sehingga tidak perlu ada hubungan telepon, dokumen
kertas atau korespondensi perusahaan lagi. Di masa lalu, IOS dikirim melalui
Link komunikasi yang dimiliki secara tertutup. Namun sekarang, banyak IOS
berpindah ke internet, kebanyakan melalui extranet. Istilah IOS menunjukan pada
gambaran mengenai berbagai aktivitas bisnis, bebarapa di antarannya ada yang
digunakan aktivitas yang tidak ada kaitannya dengan e-Commerce.
IOS
yang dikembangkan dengan mengikuti siklus hidup sistem tradisional untuk
menciptakan sistem yang sama sekali baru atau dengan mengikuti rancang ulang
proses bisnis (Bussiness Process Redesign-BPR) untuk merekayasa ulang sistem
yang ada sekarang. BPR sangat menarik sebagai metodologi, karena BPR
membebaskan perusahaan dari keharusan untuk mulai lagi dari awal. BPR
memanfaatkan teknologi komputer, namun tetap mempertahankan tampilan-tampilan
yang diinginkan dari sistem yang ada sekarang.
Satu
elemen kunci IOS adalah jaringan komunikasi data yang mengatur alur data dan
informasi antara perusahaan dan para mitra bisnisnya. Tiga teknologi dapat
menyediakan kaitan tersebut sambungan langsung (Direct Connetivity), jaringan bernilai tambah (Value Added Network-VAN), dan internet. Menjelang akhir abad dua
puluh, penggunaan internet sebagai saluran utama komunikasi perdagangan melalui
jaringan elektronik akan terus meningkat.
Suatu
IOS (system antar organisasi)
kadang-kadang disebut system informasi antar organisasi, adalah suatu kombinasi
perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu
system tunggal.Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang
atau mitra bisnis.
Dalam
kasus pemesanan penerbangan, IOS adalah produk dari usaha pengembangan dan
promosi oleh pemasok yaitu perusahaan penerbangan itu. Organisasi yang menjadi
daya penggerak di balik suatu IOS. Organisasi-organisasi lain disebut peserta
IOS. Dalam contoh ini sponsor IOS adalah pemasok, tetapi sponsor IOS dapat juga
pelanggan.
Manfaat
itu terbagi dalam dua kategori – efisiensi komparatif dan kekuatan tawar
menawar dengan penjelasan sebagai berikut:
1.
Efisiensi Komparatif
Dengan
bergabung dalam IOS, para mitra dagang dapat menyediakan barang dan jasa mereka
dengan biaya yang lebih murah dari pada pesaing. Perbaikan dalam efisiensi ini
dapat berasal dari dalam dan berkaitan dengan organisasi lain. Manfaat yang
dihasilkan dari hubungan kepada mitra dagang adalah membuat mitra dagang yang
dapat menyediakan barang dan jasa mereka dengan biaya yang lebih murah dari
pada pesaing mereka.
a.
Efisiensi internal
Terdiri
dari perbaikan-perbaikan dalam operasi perusahaan itu sendiri, sehingga
memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data lebih cepat, menganalisisnya
lebih cepat, dan membuat keputusan lebih cepat.
b.
Efisiensi Antar Organisasi
Mencakup
perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerjasama dengan perusahaan lain.
Perbaikan ini memungkinkan perusahaan untuk menawarkan lebih banyak barang dan
jasa, melayani lebih banyak pelanggan, memindahkan pekerjaan tertentu ke
pelosok atau pelanggan, serta lebih mudah mengumpulkan data lingkungan.
2.
Kekuatan Tawar Menawar
Kemampuan
suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan
pelanggannya yang menguntungkan dirinya disebut kekuatan tawar menawar (bargaining power).
a.
Keistimewaan produk yang unik
Hubungan
elektronik IOS memungkinkan perusahaan menawarkan pelayanan yang lebih baik
bagi pelanggan dalam bentuk pemesanan yang lebih mudah, pengiriman yang lebih
cepat, dan waktu respon atas permintaan informasi yang lebih cepat. Pelayanan
yang lebih baik ini menjadi keistimewaan produk perusahaan, membuatnya lebih menarik
daripada produk serupa yang ditwarkan pesaing.
b.
Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian
Dengan
menjadi bagian suatu IOS, perusahaan dapat mengurangi biaya berbelanja yang
dialami pelanggannya dalam mencari pemasok, mengidentifikasi produk alternative
dan mendapatkan harga terendah. Karena perusahaan itu sendiri adalah pelanggan
dan pemasoknya, perusahaan dapat mengalami penurunan biaya berbelanja yang sama
ketika memesan dari pemasoknya.
c.
Peningkatan biaya peralihan
Suatu
perusahaan ingin agar jika pelanggan beralih ke pesaing maka biayanya menjadi
mahal. IOS mencapai manfaat ini dengan memberikan bagi pelanggan sumber daya
informasi seperti perangkat keras, perangkat lunak dan saluran komunikasi data
yang harus diganti jika produk dibeli dari perusahaan lain.
Ketergantungan
produk satu dengan yang lainnya sangat tinggi. IOS memiliki landasan teoritis
yang kuat, delapan elemen lingkungan yang dihubungkan oleh arus sumber daya.
Untuk alasan itu, tidaklah mengejutkan bahwa IOS telah menjadi strategi dominan
untuk mencapai keunggulan kompetitif. Juga tidaklah mengherankan bahwa hubungan
data dicapai secara elektronik, suatu strategi yang disebut pertukaran data
elektronik. Selain melalui jalur internal dalam mengembangkan perusahaan dengan
memanfaatkan IOS, ada pula jalur eksternal yang dapat ditembuh.
Hubungan
eksternal adalah hubungan yang harus dijaga oleh perusahaan, baik dengan
perusahaan-perusahaan lainnya atau dengan publik-publik (masyarakat pada
umumnya). Atau secara lebih sederhana bisa dikatakan, hubungan eksternal adalah
menjalin sesuatu yang baik dengan para pihak luar perusahaan (organisasi) yang
berkepentingan dengan perusahaan yang dimaksud.
Setiap
organisasi pasti memiliki tujuan. Tapi, organisasi tersebut harus memenuhi
ekspektasi atau harapan-harapan publik. Karenanya menjalin hubungan dengan
publik diluar perusahaan adalah hal yang wajib dilakukan, sebab pada dasarnya
sebuah perusahaan tidak bisa berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan
perusahaan lain. Disinilah titik keunggulan IOS untuk menciptakan suatu
hubungan antar mitra bisnis demi meningkatkan mutu suatu perusahaan. Menjalin
hubungan baik dengan publik internal pada dasarnya merupakan dasar untuk
menjalin hubungan dengan pihak publik eksternal. Melalui hal ini, organisasi
dalam memanfaatkan IOS diharapkan mampu untuk memahami dan merespon harapan-harapan publik dengan
jalur eksternalnya.
Menjalin
hubungan/komunikasi dengan publik lewat pendekatan eksternal sebaiknya
dilakukan dengan cara persuasif dan informatif. Informasi yang disampaikan hendaknya
jujur, teliti dan berdasarkan pada fakta yang sebenarnya. Secara persuasif
komunikasi bisa dikemas secara menarik sehingga dapat menarik perhatian publik
atau pihak eksternal.
Bagaimana
cara para mitra bisnis dalam IOS untuk menarik pelanggan maupun perusahaan lain
untuk melakukan mitra bersama guna tujuan yang sama. Hendaknya tujuan ini
dilakukan semata-mata untuk membangun kebaikan bersama pula. Suatu perusahaan
harus dapat memanfaatkan IOS guna meningkatkan mutu dan perkembangan
perusahaannya. Menjalin hubungan bisnis atau bermitra dengan perusahaan atau
pihak yang menguntungkan perusahaan hendaknya dilakukan dengan cara hati-hati,
pasalnya banyak juga perusahaan yang beridealis berbeda dengan perusahaan
tertentu. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan untuk menjalin hubungan
bisnis dengan perusahaan beridealis beda.
Penggunaan
metode eksternal dalam IOS haruslah menyesuaikan dengan keadaan publik/luar
organisasi. Adapun beberapa faktor yang mendukung penggunaan metode eksternal
dalam meningkatkan mutu perusahaan, antara lain:
1.
Lingkungan Bisnis
Dari
sudut pandang dalam lingkup kerja sama di IOS maupun dari publik eksternal
harus diperhatikan untuk dapat meningkatkan daya tahan perusahaan dalam
persaingan di lingkungan bisnis.
2.
Hubungan antar mitra internal dalam IOS
Hal
diperlukan agar peningkatan perusahaan terbantu oleh keunggulan mitra bisnis/perusahaan
lain yang mungkin tidak dimiliki perusahaan tersebut.
3.
Penyesuaian perusahaan dengan publik dan
organisasi/perusahaan lain
Hal
ini berguna agar perusahaan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan persaingan
di luar organisasi.
4.
Evaluasi
Kegiatan bisnis dengan
melihat keunggulan maupun kelemahan mitra bisnis ataupun dengan melihat
kemampuan usaha perusahaan itu sendiri.
5.
Perbaikan sistem perusahaan yang telah melalui
proses evaluasi
Hal
ini semata-mata guna meningkatkan mutu perusahaan itu sendiri. Karena percuma
saja apabila suatu perusahaan tidak dapat meningkatkan mutu dan perkembangan
perusahaan berdasarkan hasil evaluasi. Hal ini berlaku untuk semua perusahaan,
kecil maupun besar.
E.
Definisi Sistem Informasi Manajemen
Sistem
menurut O’Brien dan Marakas (2009), merupakan satu kesatuan komponen yang
saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai
seperangkat tujuan dan atau merupakan kombinasi dari people, hardware,
software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang
terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Sedangkan menurut Sutono
(2007), Sistem informasi dapat diartikan sebagai satu sistem berbasis komputer
yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Informasi
juga mengandung suatu arti yaitu data yang sudah diolah ke dalam suatu bentuk
yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data
sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau
peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi.
Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan
harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam
pengambilan keputusan.
Terdapat
tiga aktivitas dasar di dalam Sistem Informasi, yaitu: aktivitas masukan atau
input, pemrosesan atau proccessing, dan keluaran atau output. Tiga aktivitas
dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk mengambil
keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk
atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari
dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk
mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan,
keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada
pihak-pihak atau aktivitas-aktivitas yang akan digunakan. Menurtu Sutono (2007),
Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik, yaitu untuk dasar evaluasi dan
perbaikan ditahap input berikutnya.
Definisi
Sistem Informasi Manajemen yaitu sebuah sistem mesin yang terpadu yang
menyajikan informasi berguna untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam organisasi perusahaan. Sistem menggunakan perangkat
keras atau Hardware dan perangkat lunak atau Software komputer, prosedur
pedoman, model manajemen dan keputusan, dan data base.
Sistem
informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan
dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam
mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber
daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya
informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat
manajemen.
Sistem
Informasi Manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis
yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh
akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan
dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem
informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara
akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode
manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap
pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem
pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan
dalam mendesain sistem baru.
Sebuah
perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan
pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya
adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru
tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu, untuk inilah sistem
informasi manajemen hadir mempermudah pekerjaan dalam suatu perusahaan.
Agar
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajemen,
maka penganalisisan sistem harus mengetahui tentang kebutuhan informasi yang
dibutuhkan serta kegiatan untuk setiap tingkatan manajemen dan tipe keputusan
yang diambilnya. Dengan demikian, sistem informasi bertujuan memberikan manfaat
dalam pengambilan keputusan yang baik
dalam manajemen, sehingga suatu sistem menyediakan data informasi yang
berkaitan terhadap pelaksanaan kegiatan organisasi.
Fungsi
utama diterapkannya sistem infomasi manajemen dalam suatu organisasi adalah
sebagai berikut:
1. Mempermudah pihak manajemen untuk
melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada
semua departemen yang memiliki hubungan komando atau koordinasi dengannya.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas
data yang tersaji akurat dan tepat waktu.
3. Meningkatkan produktifitas dan
penghematan biaya dalam suatu organisasi.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia karena unit sistem kerja yang
terkoordinir dan sistematis.
Tujuan
sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua
manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. Sistem
Informasi Manajemen menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan
output dari berbagai simulasi model matematika. Para pelaku manajemen harus
menerapkan output yang berupa model matematika tersebut menjadi model non
matematis guna mengevaluasi dan meningkatkan mutu perusahaan kedepannya.
F.
Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Dalam
Meningkatkan Mutu Perusahaan
Internet
dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah
cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi
mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif.
Sehingga, saat ini banyak bisnis menggunakan teknologi internet untuk
penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya
dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas, 2009).
Semua
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan informasi. Demikian pula
sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi
perusahaan yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan lain
diluar perusahaan yang bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk semua
macam dan bentuk kegiatan dalam perusahaan. Apabila sistem informasi manajemen
dirancang dan dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak manfaat yang bisa
diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah manajemen dan membantu serta
menunjang proses pengambilan keputusan manajemen. Karena sistem informasi
manajemen menyediakan informasi bagai manajemen perusahaan dimana sistem
informasi manajemen tersebut dilaksanakan.
Sebagai
masukan dalam proses pengambilan keputusan informasi memegang peranan penting.
Pentingnya peranan informasi bagi pemimpin adalah untuk mengambil keputusan
sebagai dasar tindakan di masa mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan
dengan tidak berdasarkan pada penggunaan informasi yang tepat akan berakibat
pada pengambilan keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk
mencapai tujuan.Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu
perencanaan dan pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi.
Tujuan yang ditentukan oleh proses perencanaan harus dicapai dengan aktivitas
itu. Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat organisasi, tetapi kebanyakan
terjadi pada tingkat keputusan strategis dan taktis. Perencanaan banyak
bergantung pada peramalan dan informasi dari luar.
Pengendalian
merupakan hal membandingkan hasil aktual dengan rencana yang ditentukan pada
proses perencanaan. Demikian pentingnya peranan sistem informasi manajemen
dalam usaha pencapaian tujuan, sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem
informasi manajemennya harus dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi, sedang
proses modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik manfaatnya dari kemajuan
yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam manfaat dan
peranan sistem informasi manajemen seorang pemimpin dapat mengikut sertakan
orang lain dalam arti memikirikan masalah bersama-sama dan bersama pula
bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Sistem
informasi manajemen atau SIM (management information
system) adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi
akurat, tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien
dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk
sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:
1. Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan
informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen
(management decision making).
2. Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk
mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis
harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses
yang berdiri sendiri.
Secara garis besar sistem informasi
manajemen terdiri dari 3 macam yakni:
a.
Information Reporting Systems
Information reporting
systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi
manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari
hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang
telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk
memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan,
(2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai
contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap
minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.
b.
Decision Support Systems
Decision support
systems (DSS) merupakan kemajuan
dariinformation reporting systems dan transaction processing systems. DSS
adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model
keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi
manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik
memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk
peramalan penjualan atau keuntungan.
c.
Executive Information Systems
Executive information
systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk
kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi
eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk
informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan
strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk
dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).
Peran
sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat
dicontohkan pada suatu perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya
menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung
browser web) sehingga memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis
dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui
browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Persaingan
merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah perusahaan dalam bisnis. Strategi
persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan
perusahaan, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses.
Keunggulan kompetitif akan membawa perusahaan pada kemampuan mengendalikan
pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang
mengendalikan strategi perusahaan dan strategi informasi. Perubahan pada salah
satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan
antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi dikembangkan
melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan.
Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan
bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif
perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif
perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi
perusahaan berbasis sistem informasi manajemen perlu dibuat karena sumber daya
yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara
optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja
perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan
memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung
maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa
peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan
berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau
kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan
benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
Sistem
informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis
dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu
lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan
persaingan yang berupa :
1) Persaingan dari para pesaing yang berada
di industri yang sama.
2) Ancaman dari perusahaan baru.
3) Ancaman dari produk pengganti.
4) Kekuatan tawar-menawar dari konsumen.
5) Kekuatan tawar-menawar dari pemasok.
Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam
membangun upaya pemasaran yang mengarah kepada competitive advantage
strategies.
Beberapa
strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan bisnis lewat
jalur internal perusahaan adalah:
a)
Cost leadership (keunggulan biaya)
Menjadi
produsen produk atau jasa dengan biaya rendah cukup menguntungkan perusahaan
karena saat ini banyak masyarakat yang lebih mementingkan rendahnya harga dari
pada kualitas barang. Namun alangkah baiknya jika rendaknya biaya ini tak
mempengaruhi kualitas barang/produk/jasa.
b)
Product differentiation (perbedaan produk)
Mengembangkan
cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing. Hal ini
sudah banyak sekali dilakukan oleh berbagai perusahaan baik itu dibidang jasa
maupun produk. Tujuan utama mereka membuat produk yang berbeda tak lain adalah
sebagai ciri khas perusahaan tersebut. Pada realitasnya ciri khas akan diingat
oleh masyarakat luas, sehingga hal tersebut dapat meguntungkan perusahaan dalam
pengembangan dan pengenalan perusahaan.
c)
Innovation
Menemukan cara baru
untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara
baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa dapat menguntungkan
perusahaan karena pada dasarnya inovasi atau hal-hal baru dapat meningkatkan
rasa penasaran masyarakat akan produk tersebut. Sehingga hal ini akan
menyebabkan keterpaksaan mereka membeli produk demi memuaskan hasrat
keingintahuan.
BAB III
PENUTUPAN
A.
Simpulan
Dengan
pemanfaatan dan penggunaan teknologi internet diharapkan dapat memberikan
manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan
yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu
melakukan implementasi teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis
implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan
produk-produk adalah dengan menggunakan electronic
commerce (e-commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa,
baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dengan adanya layanan electronic commerce (e-commerce) ini
maka pelanggan dapat mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai tempat.
Dengan adanya era teknologi yang canggih saat ini para pelanggan yang ingin
mengakses e-commerce tidak harus berada di suatu tempat, hal itu dikarenakan di
kota-kota besar di Indonesia telah banyak tempat tempat yang menyediakan suatu
fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan laptop/notebook ataupun
dengan Personal Digital Assistant (PDA)
dengan menggunakan teknologi wifi.
Banyak
sekali hal yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan e-commerce dalam
meningkatkan mutu perusahaan. Dalam proses meningkatkan mutu perusahaan ini
terdapat beberapa faktor penentu keberhasilan pemanfaatan e-commerce,
diantaranya:
1. Selection and Value
2. Performance and Service
3. Advertising and incentives
4. Personal attention
5. Community relationship
6. Security and Reliability
Menjalin
hubungan/komunikasi dengan publik lewat pendekatan eksternal sebaiknya
dilakukan dengan cara persuasif dan informatif. Informasi yang disampaikan
hendaknya jujur, teliti dan berdasarkan pada fakta yang sebenarnya. Secara
persuasif komunikasi bisa dikemas secara menarik sehingga dapat menarik
perhatian publik atau pihak eksternal.
Penggunaan
metode eksternal dalam IOS haruslah menyesuaikan dengan keadaan publik/luar
organisasi. Adapun beberapa faktor yang mendukung penggunaan metode eksternal
dalam meningkatkan mutu perusahaan, antara lain:
a. Lingkungan Bisnis.
b. Hubungan antar mitra internal dalam IOS.
c. Penyesuaian perusahaan dengan publik dan
organisasi/perusahaan lain.
d. Evaluasi.
e. Perbaikan sistem perusahaan yang telah
melalui proses evaluasi.
Hal
ini semata-mata guna meningkatkan mutu perusahaan itu sendiri. Karena percuma
saja apabila suatu perusahaan tidak dapat meningkatkan mutu dan perkembangan
perusahaan berdasarkan hasil evaluasi. Hal ini berlaku untuk semua perusahaan,
kecil maupun besar.
Sistem
informasi manajemen merupakan sistem informasi yang diterapkan ke dalam
perusahaan yang mendukung berbagai informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Sistem informasi yang dikumpulkan dan diolah berguna untuk seluruh tingkatan
manajemen dalam pengendalian perusahaan. Dengan adanya Sistem Informasi
Manajemen sebuah perusahaan dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Sistem
Informasi Manajemen menunjang kinerja perusahaan serta mampu membuat manajemen
mengambil keputusan. Informasi-informasi yang diperlukan untuk kegiatan kerja
mampu membuat operasional perusahaan berjalan dengan baik.
Beberapa
strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan bisnis lewat
jalur internal perusahaan adalah:
1) Cost leadership (keunggulan biaya)
2) Product differentiation (perbedaan
produk)
3) Innovation
Banyak
sekali hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kegiatan wirausaha/bisnis
dalam suatu perusahaan. Dari metode eksternal hingga metode internalnya sendiri
dapat ditempuh. Jika seorang pengusaha atau pelaku usaha ingin berhasil, maka
kegiatan usahanya harus memiliki empat kompetensi, diantaranya:
a) Fokus pada pasar, bukan pada teknologi.
b) Buat ramalan pendanaan untuk menghindari
tidak terbiayainya perusahaan.
c) Bangun tim manajemen yang terkoordini
kerja samanya dengan baik, bukan hanya menonjolkan perorangan.
d) Beri peran tertentu, hal ini berlaku
khusus bagi pengusaha penemu.
Sumber dari mana kak?
BalasHapus